TNI dan Warga Bekasi Belajar Bertani

https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/12/tni-dan-warga-bekasi-belajar-bertani.html
Jakarta (satunusantara) Sekitar 50
personil TNI dari Kodim 0507 Bekasi, anggota Yonif 202 Tajimalela dan sejumlah
masyarakat, mengikuti pelatihan bercocok tanam
dan ternak organik terpadu.
Kegiatan
yang dilaksanakan di aula Yon Armed
7/105-GS ini, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota TNI dan
Masyarakat. ”Salah satu tujuan pelatihan ini ialah diharapkan kepada para
peserta akan mampu menerapkan ilmu yang mereka peroleh dan mempratikkan di mana
mereka tinggal. Bila mereka berhasil mengimplementasikan ilmu yang mereka
peroleh dalam pelatihan ini, tentunya akan dapat meningkatkan kesejahteraan
peserta pelatihan,” kata Danyon Armed 7/105-GS, Mayor Arm Dody Suhardiman
Lanjutnya,
jika nantinya mereka berhasil dalam mengimplementasikan kegiatan bertani dan
beternak, tentunya hal tersebut juga dapat membantu program pemerintah dalam
mewujudkan kesejahterakan masyarakat, khusus untuk bidang pertanian dan
peternakan.
“Kota
Bekasi sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta tentunya telah mengalami
perkembangan perkotaan yang sangat pesat. Hal ini membawa konsekuensi terhadap
berkurangnya lahan pertanian dan lahan untuk bercocok tanam lainnya,”
tambahnya.
Diharapkan, melalui pelatihan beternak dan bertani serta
bercocok tanam, para peserta akan mampu
memanfaatkan lahan yang ada, pada gilirannya hasil dari jerih payah warga akan
dapat mereka nikmati.
“Dalam
pelatihan ini juga, para peserta pelatihan kita berikan pendidikan secara
teori, bila mereka sudah memahami lalu mereka kita bawa ke lokasi peternakan
yang telah berhasil mengembangkan ternak dan pengembangan tanaman organik,”
tukasnya.
Kegiatan
pelatihan yang dilakukan secara gratis tersebut, merupakan kerjasama
antara Yon Armed 7/105-GS dengan PT Daun
Mas Media Husada dan PT Hidup Cerah Sejahtera. ”Saya meminta anggota TNI dan
warga bisa mempraktikkannya di rumah,” tegasnya.
Sementara
itu Yani Murdani, salah seorang pembicara dalam kegiatan tersebut menjelaskan,
kegiatan pelatihan ini salah satunya cara
memberikan pemahaman bagaimana beternak dan bertani secara organik.
Sebab dengan sistem organik hasil bertani maupun beternak lebih menguntungkan.
“Sebagi
contoh dalam berternak terpadu secara organik. Dalam beternak ini limbah ternak
tidak ada yang terbuang. Bahkan limbah bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik,
sehingga terjadi siklus berkelanjutan dan limbah ternak menjadi zero artinya tidak
ada limbah, karena limbah tersebut dijadikan sebagai pupuk”, paparnya.pendam/linda.