Memorandum 'Proses Laku Kreatif' Karya Purjito
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/12/memorandum-proses-laku-kreatif-karya.html
Jakarta (satunusantara) Mengerahkan segenap
sumber daya baik rasa, pikiran, uang, material, tenaga, dan mentalitas, menjadi
proses laku kreatif seniman Purjito atas karya-karya monumentalnya. Hal inilah
yang dapat dirasakan bersama dalam pameran tunggal Purjito di Galeri Nasional
Indonesia, Jakarta, dalam rangka menyambut tiga momen besar di penghujung tahun
ini.
Purjito merupakan sosok masyarakat jawa yang kental dengan hidup
penuh 'laku', peka membaca tanda-tanda lewat rasa lalu menangkannya dalam
berbagai bentuk karya patungnya baik dengan media kayu, fiber glass, perunggu
maupun emas. Dengan kata lain, latar budaya semacam itulah yang membentuk
habitus seorang Purjito yang menjadi sumber penggerak tindakan kreatifnya,
pemikiran-pemikiran dan representasinya.
Bagi Purjito setiap karya sudah menjadi catatan karena melalui
proses waktu yang cukup lama dengan belajar mematung sejak tahun 1980-an dan
berkarya hingga kini setiap hasil karyanya muncul dengan situasi serta kondisi
yang berbeda-beda secara naluri, hati, dan jiwa.
Memproduksi patung figur dengan teknik cor perunggu dipastikan
menghabiskan biaya tidak sedikit dan membutuhkan tukang/teknisi profesional,
serta sentuhan akhir yang memerlukan kecermatan dan waktu. Kepuasaan seorang
purjito adalah apabila patung-patung karyanya itu sudah dibuat dalam media
perunggu karena sudah permanent dan abadi.
Dalam rentang 27 tahun, Purjito telah menggelar lima pameran
tunggal, diantaranya Pameran Tugas Akhir di ISI Yogyakarta (1988), “Mentari
Kecil” di Galeri 678 Kemang, Jakarta (2007), “Mandala Cakra” di FSRD ITB
(2009), “Sembah” di Taman Budaya Yogyakarta (2014), dan “Memorandum” di Galeri
Nasional Indonesia, Jakarta (2015). Purjito juga memvisualkan dalam patung
figur-figur para pemimpin negara indonesia seperti Soekarno, Gus Dur, Soeharto,
BJ Habibie dan Ainun Habibie, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang
Yudhoyono, serta Joko Widodo. Selain itu dihadirkan pula sosok para pemimpin
manca negara seperti Barack Obama, Margaret Teatcher, dan Yaser Arafat.mdtj.





