Kasdam Jaya Hadiri Peringatan Hari Bela Negara
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/12/kasdam-jaya-hadiri-peringatan-hari-bela.html
Jakarta
(satunusantara) Upacara
Bendera dalam rangka Hari Bela Negara dilaksanakan di Silang Monas Jakarta
Pusat, diikuti sebanyak 10.500 orang peserta dan dipimpin oleh Wakil Presiden
RI, H. Jusuf Kalla. Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Kapolri dan sejumlah
pejabat tinggi Negara juga tampak khidmat mengikuti jalannya upacara, tidak
terkecuali Pangdam Jaya yang diwakili oleh Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo.
Untuk
mempertahankan kedaulatan NKRI, bukanlah perkara mudah. Sejarah mencatat, sejak
67 tahun tepatnya 19 Desember 1948 saat Belanda melakukan agresi militer II,
Presiden RI Soekarno pernah memberikan mandat kekuasaan kepada Mr. Syarifudin
Prawiranegara untuk mempertahankan NKRI. Berkat peran serta aktif dari
seluruh rakyat, maka kedaulatan Indonesia dapat tetap dipertahankan waktu itu
hingga kini. Hal inilah yang mendasari pencanangan gerakan nasional Bela Negara
oleh Presiden RI Joko Widodo tanggal 19 Desember 2014 lalu. Dalam kegiatan
upacara tadi pagi, di tiang tugu Monas juga tengah berkibar bendera Merah Putih
berukuran jumbo ; 47,4 Meter x 31,62 Meter.
Dalam
amanat yang dibacakan Wakil Presiden, terdapat beberapa penekanan. Bela Negara
tidak hanya memakai senjata tetapi setiap warga Negara bisa terlibat
didalamnya, baik melalui politik maupun diplomasi, berlandaskan semangat tidak
pernah padam, terbalut kebersamaan dalam menghadapi tantangan baru di masa kini
dan yang akan datang.
Wapres
Jusuf Kalla juga menggarisbawahi tentang “radikalis dan teroris sudah menjadi
ancaman nyata belum lagi narkoba, kemiskinan dan keterbelakangan. Untuk itu,
dibutuhkan kebersamaan, gotong royong dan persatuan dari seluruh komponen
masyarakat. Hendaknya tantangan-tantangan diatas dapat dijadikan sebagai
panggilan dalam melaksanakan tugas sesuai ladang dan profesi masing-masing
seperti yang telah dicontohkan para prajurit TNI dalam menjaga perbatasan,
POLRI yang tengah memberantas korupsi, narkoba dan menciptakan keamanan
nasional. Para guru, dokter atau bidan yang tidak mempersoalkan upah saat
melayani hingga ke pelosok Negeri”, tegas Wapres. H.
Jusuf Kalla
juga meminta “agar memaksimalkan setiap potensi yang ada serta mengajak
seluruh orang tua agar menanamkan nilai nilai kebangsaan dan budi pekerti
luhur kepada anak-anaknya, melalui cara-cara yang lebih edukatif, inovatif dan
bervariasi sesuai kebutuhan atau situasi terkini. Mari tingkatkan kebersamaan
dilandasi semangat gotong royong dan persatuan tanpa mempersoalkan siapa, asal
dari mana, suku dan agama apa, agar kita memiliki kemampuan mengatasi
tantangan-tantangan tersebut. Jadikan kemajemukan sebagai kekuatan besar dalam
menjamin tetap tegaknya NKRI demi perwujudan Indonesia yang berdaulat, lebih
mandiri dan berkepribadian”, tandasnya. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian
penghargaan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kepada warga yang dinilai
berprestasi atas nama Malik Hidir dan kepada Umi Wahida yang bekerja melebihi
batas panggilan dengan mendirikan pesantren Bela Negara, memberikan
pendidikan gratis kepada 12.000 siswa SD, SLTP hingga SLTA. Aba-aba
penghormatan akhir dari Komandan Upacara, Dede Yusuf menandai berakhirnya
upacara. Para personel TNI/Polri, PNS Kemhan, kalangan profesional, ormas,
menwa, mahasiswa, pelajar pramuka, para tamu undangan dan penonton juga
disuguhi atraksi menarik dan hiburan lainnya.pendam/linda.




