Camat Cilodong Apresiasi Program Pertanian Kodim Depok

https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/12/camat-cilodong-apresiasi-program.html
Jakarta (satunusantara) Program
swasembada pangan yang dilakukan jajaran TNI, khususnya Kodim 0508/Depok dengan
menanam padi di lahan pertanian Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong
mendapat apresiasi Camat Cilodong Khamid Wijaya.
Menurut
dia, program yang digagas TNI bisa mengingatkan kita bahwa keberadaan petani
sangat penting untuk diperhatikan, karena selama ini mereka merasa
terpinggirkan oleh hingar bingarnya pembangunan di perkotaan yang cenderung
mengarah kepada perumahan. Posisi petani saat ini sangat lemah karena tidak
memiliki lahan sendiri dan hanya sebagai penggarap.
Kondisi
ini sudah menjadi fenomena di seluruh Kota."Rata-rata petani yang
ada adalah petani penggarap, ini kelemahannya."kata Khamdi usai
menanam padi bersama Dandim 0508/Depok Letkol Inf Santosa dan Danramil
03/Sukmajaya Kapten Kholidi, dan Lurah Jatimulya Pairin.
Dikatakan
Khamid, untuk dapat memberdayakan petani agar lebih maksimal, bisa dicontoh
kebijakan di wilayah Kapubapten Bekasi yang berani membeli lahan sawah
menggunakan dana dari APBD. Dengan sendirinya, ujar Khamid, pengelolaan lahan
tersebut nantinya akan menyerap tenaga kerja, khususnya bagi mereka yang
memiliki minat dalam perpadian.
"Saat
ini perpadian masih didominasi oleh para sesepuh saja, tidak ada generasi
mudanya. Mereka enggan untuk bertani."ungkapnya. Karena itu, Khamid
berharap ada inovasi atau teknologi baru yang bisa mendongkrak produktifitas
pertanian sehingga mereka tertarik untuk ikut bertani.
"Ya
lagi-lagi masalah uang yang bicara, kalau penghasilannya tidak menarik,
anak muda tidak akan tertarik. Mereka lebih senang cari pekerjaan
lain,"tuturnya.
Khamid
berjanji akan berupaya membantu program pertanian yang digerakkan Kodim Depok
dengan cara berkoordinasi dengan Danramil Sukmajaya."Insya Allah akan kita
perhatikan terus petani, mungkin dalam perencanaan saya lima tahun kedepan,
kalau saya masih di kecamatan, bisa kita beri nama Pertanian Perkotaan dengan
dimensi yang berbeda.
Khamid
menilai TNI telah memberikan motivasi kepada masyarakat khususnya anak muda
untuk bisa tertarik kembali ke sawah. Namun problem utamanya adalah lahan dan
irigasi.
"Dulu
saya pernah dimintai tugas oleh Walikota, untuk mencari informasi sebenarnya
petani butuh irigasi atau PBB gratis. Ternyata petani butuh irigasi yang bagus,
bukan PBB gratis. Itu yang bikin pak Wali kaget karena tidak sesuai dengan
janji kampanyenya”, ungkap Khamid.
Sedangkan
untuk mempertahankan lahan pertanian, Khamid tidak bisa berbuat banyak karena
tidak ada ruangnya."Kecuali saya jadi walikota, akan saya revisi tata ruangnya”,
tandas Khamid.
Sementara
itu, Dandim Depok Letkol Inf Santosa mengatakan, program swasembada pangan di
wilayah Kota Depok akan terus berlanjut meskipun sempat terhenti saat musim
kemarau kemarin.
"Kegiatan sempat terhenti karena faktor alam dengan kemarau
panjang. Saat ini sudah musim hujan dan kita gerakkan kembali lahan yang bisa
kita tanam padi." kata Dandim.
Ia menargetkan dari lahan pertanian seluas 61 hektar di Kota Depok, ditargetkan bisa menghasilkan panen setiap hektarnya mencapai enam ton atau lebih."Mudah-mudahan target itu bisa tercapai. Sebelumnya kita sudah berhasil meningkatkan panen dari 2,3 ton menjadi 2,7 ton perhektarnya,"tandas Dandim..pendam/linda.
Ia menargetkan dari lahan pertanian seluas 61 hektar di Kota Depok, ditargetkan bisa menghasilkan panen setiap hektarnya mencapai enam ton atau lebih."Mudah-mudahan target itu bisa tercapai. Sebelumnya kita sudah berhasil meningkatkan panen dari 2,3 ton menjadi 2,7 ton perhektarnya,"tandas Dandim..pendam/linda.