Wapres Isyaratkan Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/11/wapres-isyaratkan-semangat-kepahlawanan.html
Jakarta (Satunusantara) Wakil Presiden RI Jusuf Kalla beserta isteri Ibu
Mudifah hadir di Kalibata dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember
di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan sekaligus menjadi
inspektur upacara peringatan, diakhiri dengan melakukan ziarah bersama para
Menteri Kabinet Kerja, pimpinan MPR, DPR serta sejumlah petinggi TNI dan Polri.
Ada yang menjadi pemandangan menarik saat kegiatan berlangsung. Beberapa
waktu lalu, ramai media memperbincangkan perihal kebiasaan Wapres yang tidak
pernah meletakkan tangan di samping mata/alis sebagai tanda penghormatan,
biasanya hanya menundukkan kepala baik dalam kegiatan kenegaraan ataupun
seremonial serupa. Namun pagi tadi, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tampil
semangat dan patriotik, meski antara “mengangkat tangan atau tidak (baca :
menghormat)”, tampak bukanlah menjadi persoalan utama baginya.
Orang kedua di Negeri ini, selama menjadi pendamping RI 1 lebih
mengutamakan keikhlasan dalam mengisi ruang kemerdekaan yang telah diraih, baik
melalui rutinitas dan kinerja yang dapat diteladani maupun ragam kemajuan
(pembangunan) sebagai cermin menghargai jasa-jasa para pahlawan.
Peringatan hari Pahlawan memang bukanlah sebuah kegiatan seremonial
semata, namun mengandung kesadaran dan ingatan kolektif guna mendasari aplikasi
nyata sebagai wujud representasi pengakuan, penghormatan, dan penghargaan dari
nilai-nilai kejuangan itu sendiri, baik pada waktu kini dan yang akan datang.
Melalui tema "semangat kepahlawanan adalah jiwa ragaku”, mengandung
arti bahwa proses internalisasi nilai kepahlawanan bagi jiwa semua anak bangsa
sudah seharusnya sudah terpatri dan merasuk ke dalam sanubari, agar mampu
meneladani sifat-sifat para pahlawan yang sarat dengan sifat rela berkorban,
tanpa pamrih, pekerja keras jujur, berani karena benar serta patriotik.
Dikalangan TNI sendiri, peringatan hari pahlawan juga bukan sekedar
untuk memberikan penghormatan dengan mengangkat tangan belaka, namun merupakan
kewajiban mutlak karena tidak terlepas dari upaya penguatan semangat dalam
pelaksanaan tugas, persamaan persepsi maupun derap langkah, guna perwujudan
Indonesia yang bersatu, lebih maju, berdaulat dan bermartabat.pendam/linda.




