Pameran Tunggal Misbach Tamrin
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/11/pameran-tunggal-misbach-tamrin.html
Jakarta (Satunusantara) Pelukis era
lembaga kesenian rakyat (lekra) Misbach Tamrin memamerkan karyanya di Galeri
Nasional. Inilah pertama kali Misbach pameran tunggal dalam rangka retrospeksi
karyanya selama ini, pameran pun dimaknai “Arus Balik”.
Menurut pengakuannya,
tema itu diambil dari satu judul novel trilogy karya Pramudya Ananta Toer. Karena
dalam setting tema pameran, karya Misbach memuat suatu nuansa dua alur arus
balik dalam pikirnnya yang dimanifestasikan berdasarkan pengalaman hidup, dan
menyangkut fenomena tanah air.
Tema keluatan,
selaku ranah obyek orientasi tanah air yang paling utama. Telah menggeser alias
membalik peran negeri daratan yang selama beberapa decade mendominasi. Ternyata
sebenarnya Indonesia bukan negeri daratan dikelilingi lautan, melainkan sebuah
negeri kelautan dikelilingi banyak pulau yang tersebar bagaikan untaian mutiara
atau sabuk zamrud yang terhempas diatas bentangan bludru kebiruan yang indah.
|”Kekhilafan
kita selama ini adalah terlalu asyik menikmati keberadaan kita di daratan dengan
seisinya yang sesunggihnya amat terbatas. Oleh keserakahan dan kerakusan
manusia hedonis yang menghuninya, mengorek, mengeruk, dan melahab sepuasnya
kandungan gali-galian dibawah bumi sehingga merongga kosong sampai kering
kerontang”, pungkasnya.
Lebih lanjut
dikatakan, lalu apa jadinya, ketika kita terhanyut lupa bahwa sebenarnya kita
adalah negeri kelautan kaya raya yang terabaikan? Beruntung kita sejak era reformasi,
kehidupan demokrasi ternyata melahirkan potensi anak-anak bangsa yang cerdas
dan mumpuni untuk menyadari kekhilafan kita.
Tanpa keraguan
bias kita sebut diantaranya misalkan, Jokowi, Ahok, Ridwan kamil, Tri
Rismaharini, Susi Pudjiastuti, Ganjar Pranowo, dan banyak lagi yang tampil
dengan jiwa kepemimpinan untuk mendorong kemajuan negeri dan bangsa lebih menjanjikan.
Misalnya kita sambut dengan baik ide nawacita pemerintahan Jokowi yang ingin
membangun Indonesia sebagai poros maritime dunia.
Maka pelukis
ini angkat dan garis bawahi tema kelautan dari pameran tunggal perdananya. Secara
kontemporer dengan semangat ideal membangun “negeriku” sebagai poros maritime dunia.linda.





