Jaga Perdamaian, Gelar Latihan Komodo 2016
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/11/jaga-perdamaian-gelar-latihan-komodo.html
Jakarta
(Satunusantara) Ketegangan
di laut China Selatan yang sempat memicu konflik antar negara di kawasan itu
coba diupayakan Indonesia lewat latihan “Komodo 2016 Multilateral Naval
Exercise”. Agenda itu bukan latihan perang namun latihan penanganan bencana,
pertemuan para Kepala Staf, para Menteri Luar Negeri, dan juga ajang promosi wisata
di Indonesia, Rencana itu dipaparkan Panglima Armada Barat dihadapan
Menteri Koordinator (Menko) Maritim Rizal Ramli di gedung BPPT, Jakarta.
Usai pertemuan tersebut Menko Maritim
Rizal Ramli mengatakan, ada pertemuan dengan Panglima Armada Barat yang
memaparkan rencana latihan multilateral komodo 2016 di sumatera barat. Menariknya
dari latihan ini beberapa negara yang terlibat persaingan ikut di acara ini,
dan memang Indonesia ingin menjaga kawasan disana sebagai kawasan netral dan
damai.
“Diketahui ada maalah di laut China Selatan
soal wlayah, soal area dan sebagainya tapi posisi Indonesia tetap mempertahankan
kawasan ini netral dan damai. Dan itu dibuktikan dengan inisiatif Armabar untuk
melakukan latihan multilateral yang sifatnya damai”, kilah Rizal.
Dijelaskan, hal itu bukanlah latihan
perang tapi kegiatan yang sifatnya medical atau kesehatan teknis, memperbaiki jalan dan lainnya, serta kegiatan
sosial. Dengan alasan karena wilayah Indonesia sering terjadi bencana alam apakah itu
kebakaran hutan, tsunami, gunung berapi dan lainnya.
Semakin lama kita makin menyadari
bahwa untuk menyelesaikan masalah bencana alam ini tidak bisa mengandalkan diri
sendiri tapi perlu bekerjasama secara internasional. Hal itu lazim terjadi
dimanapun bila terjadi bencana alam yang besar negara yang lain pasti saling
bantu.
“Jadi kami bangga dengan rencana
latihan ini Angkatan Laut sangat profesional dalam merancang latihan ini mantan
panglima AL penasehat kami juga aktif membantu dalam memfasilitas kegiatan ini”,
ujarnya.
Sementara penasehat Menko Maritim yang
pernah menjabat Kepala Staf AL menambahkan, ini merupakan latihan yang kedua
kalinya, dilaksanakan setiap dua tahun. Latihan
pertama adalah inisiatif baru Angkatan Laut untuk menghimpun dan mengundang
negara-negara yang ada di kawasan tidak hanya di pasific tapi juga di samudera
Hindia untuk bersama-sama latihan.
Lebih lanjut dikatakan, dua tahun lalu
dibawah 18 negara dan hadir 40 kapal perang dari seluruh dunia dan ada observer
tahun ini ada 38 negara, ada suatu peningkatan dan harapannya ada lebih dari 40
kapal perang dan bagi Indonesia bersama TNI khususnya AL gejolak yang ada di
sana bisa diredam.
“Di angkatan laut dimanapun sebuah
kekuatan laut naval brother tidak pernah putus namun karena kebijakan politik
negara. Falsafah angkatan laut dunia kita sepakat melakukan latihan dalam konsep bukan latihan
perang tapi kerjasama dalm mengatasi bencana. namun karena kebijakan politik
negar”, pungkasnya.
Lanjutnya, kita mengatasi bencana tidak
melihat apakah negara itu blok A atau blok B tapi kita mengatasi bencana
seperti yang pernah terjadi saat tsunami di Aceh. Negara manapun walau tidak
ada hubungan diplomatik kita terima dalam rangka untuk membantu bencana
kemanusiaan.
Sedangkan Panglima Armada Barat
(Armabar) Lhaksamana Muda Taufik R. mengatakan, dalam suatu proses latihan ada
tahapan yang mesti dilalui, pertama sudah dilakukan bulan Juni di Jakarta,
tahapan kedua Oktober lalu di Bali, dan terakhir ketemu di tempat latihan
dilaksanakan.
Kegiatan ini sudah disampaikan, ini
bukan hanya latihan tapi ada empat kegiatan yaitu, nanti dari kapal yang hadir dan
diharapkan lebih dari 40 akan diinspeksi oleh Presiden dan nanti latihan juga akan dibuka oleh
Presiden.
Acara Komodo Multilateral Naval
diharapkan mampu mengikatkan pariwisata di Indonesia, harapan itu sudah dikoordinasi
dengan menteri pariwisata dan akan dimasukan logo wonderful Indonesia dalam
latihan tersebut ,dan juga bisa dimanfaatkan untuk industri kreatif.apr/linda.




