Jaga Perdamaian, Gelar Latihan Komodo 2016

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (Satunusantara) Ketegangan di laut China Selatan yang sempat memicu konflik antar negara di kawasan itu coba diupayakan Indonesia lewat latihan “Komodo 2016 Multilateral Naval Exercise”. Agenda itu bukan latihan perang namun latihan penanganan bencana, pertemuan para Kepala Staf, para Menteri Luar Negeri, dan juga ajang promosi wisata di Indonesia, Rencana itu dipaparkan Panglima Armada Barat dihadapan Menteri Koordinator (Menko) Maritim Rizal Ramli di gedung BPPT, Jakarta.
Usai pertemuan tersebut Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan, ada pertemuan dengan Panglima Armada Barat yang memaparkan rencana latihan multilateral komodo 2016 di sumatera barat. Menariknya dari latihan ini beberapa negara yang terlibat persaingan ikut di acara ini, dan memang Indonesia ingin menjaga kawasan disana sebagai kawasan netral dan damai.


“Diketahui ada maalah di laut China Selatan soal wlayah, soal area dan sebagainya tapi posisi Indonesia tetap mempertahankan kawasan ini netral dan damai. Dan itu dibuktikan dengan inisiatif Armabar untuk melakukan latihan multilateral yang sifatnya damai”, kilah Rizal.

Dijelaskan, hal itu bukanlah latihan perang tapi kegiatan yang sifatnya medical atau kesehatan teknis,  memperbaiki jalan dan lainnya, serta kegiatan sosial. Dengan alasan karena wilayah Indonesia  sering terjadi bencana alam apakah itu kebakaran hutan, tsunami, gunung berapi dan lainnya.

Semakin lama kita makin menyadari bahwa untuk menyelesaikan masalah bencana alam ini tidak bisa mengandalkan diri sendiri tapi perlu bekerjasama secara internasional. Hal itu lazim terjadi dimanapun bila terjadi bencana alam yang besar negara yang lain pasti saling bantu.


“Jadi kami bangga dengan rencana latihan ini Angkatan Laut sangat profesional dalam merancang latihan ini mantan panglima AL penasehat kami juga aktif membantu dalam memfasilitas kegiatan ini”, ujarnya.

Sementara penasehat Menko Maritim yang pernah menjabat Kepala Staf AL menambahkan, ini merupakan latihan yang kedua kalinya, dilaksanakan setiap dua tahun.  Latihan pertama adalah inisiatif baru Angkatan Laut untuk menghimpun dan mengundang negara-negara yang ada di kawasan tidak hanya di pasific tapi juga di samudera Hindia untuk bersama-sama latihan.

Lebih lanjut dikatakan, dua tahun lalu dibawah 18 negara dan hadir 40 kapal perang dari seluruh dunia dan ada observer tahun ini ada 38 negara, ada suatu peningkatan dan harapannya ada lebih dari 40 kapal perang dan bagi Indonesia bersama TNI khususnya AL gejolak yang ada di sana bisa diredam.

“Di angkatan laut dimanapun sebuah kekuatan laut naval brother tidak pernah putus namun karena kebijakan politik negara. Falsafah angkatan laut dunia kita sepakat  melakukan latihan dalam konsep bukan latihan perang tapi kerjasama dalm mengatasi bencana. namun karena kebijakan politik negar”, pungkasnya.

Lanjutnya, kita mengatasi bencana tidak melihat apakah negara itu blok A atau blok B tapi kita mengatasi bencana seperti yang pernah terjadi saat tsunami di Aceh. Negara manapun walau tidak ada hubungan diplomatik kita terima dalam rangka untuk membantu bencana kemanusiaan.

Sedangkan Panglima Armada Barat (Armabar) Lhaksamana Muda Taufik R. mengatakan, dalam suatu proses latihan ada tahapan yang mesti dilalui, pertama sudah dilakukan bulan Juni di Jakarta, tahapan kedua Oktober lalu di Bali, dan terakhir ketemu di tempat latihan dilaksanakan.

Kegiatan ini sudah disampaikan, ini bukan hanya latihan tapi ada empat  kegiatan yaitu, nanti dari kapal yang hadir dan diharapkan lebih dari 40 akan diinspeksi oleh Presiden dan nanti latihan juga akan dibuka oleh Presiden.


Lalu simposium yang dihadir para kepala staf, pertemuan para Menlu dan terakhir latihan itu sendiri. Hal itu sudah disiapkan dan akan banyak kegiatan, dan akan didirikan patung perdamaian yang menyerupai origami merpati. 

“Membuat origami ini tidak mudah dan harus presisi namun mudah dihancurkan demikian halnya dengan perdamaian. Karena itu diharapkan dampak dari latihan ini untuk meredam ketegangan dan juga akan meningkatan pariwisata dengan banyaknya kapal asing yang hadir”, paparnya.

Acara Komodo Multilateral Naval diharapkan mampu mengikatkan pariwisata di Indonesia, harapan itu sudah dikoordinasi dengan menteri pariwisata dan akan dimasukan logo wonderful Indonesia dalam latihan tersebut ,dan juga bisa dimanfaatkan untuk industri kreatif.apr/linda.








Konsultan HRD

Related

News 7444064815246415935

Post a Comment

emo-but-icon

item