Menanti Si Jelita ‘Comeback’
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/09/menanti-si-jelita-comeback.html
Jakarta (Satunusantara) Punya ‘senjata’ andalan masih
belum mampu menunjukan tajinya di level grand slam setelah beberapa tahun
meraih gelar grand slam pertamanya di Perancis Terbuka. Anna Ivanovic petenis
jelita asal Serbia berniat menambah koleksi grand slam, namun sudah tujuh tahun berlalu tropi itu belum bertambah tapi Anna bertekad meraih impiannya sebelum meninggalkan
dunia tenis.
Menjadi juara Prancis
Terbuka dan lantas menjadi nomor satu dunia di tahun 2008 adalah puncak
prestasi Ivanovic. Sayang, setelah itu dia gagal menjaga performanya dan
kemudian lebih banyak menderita kekalahan di berbagai turnamen. Faktanya, pada
seri-seri Grand Slam berikutnya hasil terbaik yang dia dapat cuma di semitfinal
Perancis Terbuka tahun 2015, selebihnya kerap kandas di babak awal atau paling
banter babak ketiga. Karier Ana Ivanovic saat ini sedang tak terlalu bersinar
tapi ia bertekad kembali meraih kesuksesan.
Ivanovic mencuri perhatian
publik di Wimbledon 2007. Dia menjadi semifinalis di grand slam lapangan rumput
tersebut. Kemudian berlanjut menjadi runner-up pada Australia Terbuka di tahun
2008. Sukses itu sekaligus menjadikan dia sebagai petenis nomor satu dunia.
Didukung paras cantiknya, popularitas Ivanovic makin mencuat. Dia pun
digadang-gadang bisa konsisten jadi pesaing Serena Williams dan Maria
Sharapova.
Sayangnya, Ivanovic pemilik
pukulan andalan forehand menyilang tak bisa menjaga konsistensi. Di tahun
berikutnya, Ivanovic terlempar dari peringkat 20 besar dunia. Sejak itu
penampilannya naik turun. Tahun lalu ia
dinobatkan sebagai petenis paling konsisten performanya dan meraih gelar di
empat turnamen seri WTA, tapi tahun ini kebalikannya, belum satu gelar pun ia
kuasai. Di seri grand slam pun kandas di babak pertama kecuali Perancis Terbuka
yang bermain di lapangan tanah liat
sebagai spesialisnya masuk empat besar.
Kalender turnamen belum
berakhir meski seri grand slam sudah usai baginya setelah pupus di babak awal
AS Terbuka. Tapi, Ivanovic belum mau berhenti. Dia bertekad untuk meraih juara
grand slam lagi. Ia pun mengumumkan keputusannya untuk kembali bekerja sama
dengan pelatih lamanya, Nigel Sears. Ivanovic dan Sears pernah bekerja sama
antara tahun 2011 hingga 2013.
Ivanovic tak lagi memiliki
pelatih sejak berpisah dari Dejan Petrovic pada Mei lalu. Petrovic merupakan
pelatih ketiga yang menangani kekasih pesepak bola Jerman, Bastian
Schweinsteiger, tersebut. Sears merupakan ayah mertua petenis Skotlandia, Andy
Murray, pada 2011-2013. Kerja sama mereka berakhir menyusul kekalahan Ivanovic
dari Eugenie Bouchard (Kanada) pada babak kedua Wimbledon 2013.
Ivanovic mengaku masih harus
memperbaiki beberapa aspek dalam permainannya. Karena itu, dia akan bekerja
lebih keras saat libur kompetisi. “Itu adalah satu-satunya alasan mengapa saya
masih di sini. Saya sudah meraih dua mimpi terbesar saya yaitu memenangi grand
slam dan menjadi petenis nomor satu dunia," ucap Ivanovic.
Petenis jelita yang selalu
menolak tawaran produser film dan tak suka membaca tentang dirinya di majalah,
memilih tenis sebagai bagian hidupnya.
"Saya tidak suka
membaca soal diri saya sendiri, jadi saya sering tidak menyadarinya sampai saya
di tanya seperti dalam wawancara ini. Saya hanya fokus dengan latihan dan pertandingan-pertandingan,
berkonsentrasi untuk menjadi lebih baik. Saya mencoba menjadi contoh yang baik,
begitulah. Saya tidak memikirkan soal penampilan saya atau orang lain, cuma
tenis saja" Seperti dilansir New Zealand Herald. Semoga harapan dan
impiannya menambah koleksi grand slam tercapai.apr/foto:ist





