2016 GIA Gunakan Bahan Bakar Campuran

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (Satu Nusantara)- Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia akan menggunakan bahan bakar campuran, antara avtur dengan biofuel, mulai tahun 2016. Ini merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon yang kurang baik untuk lingkungan.

Direktur Operasional Garuda Indonesia Capt. Novianto Herupratomo mengatakan bahwa maskapai penerbangan plat merah ini telah mengambil beberapa langkah untuk melindungi lingkungan, termasuk dengan mempersiapkan diri beralih dari bahan bakar fosil ke energi yang lebih bersih.

Namun, Novianto menuturkan, komitmen Garuda Indonesia untuk menggunakan bahan bakar yang bersih akan sangat tergantung dari ketersediaan biofuel berbasis minyak sawit mentah (CPO) yang saat ini sedang diuji di laboratorium perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina.

“Kami harap biofuel dapat diproduksi dalam skala yang besar sehingga harganya relatif sama dengan avtur. Saya berharap (biofuel) malah lebih murah daripada avtur,” ungkapnya.


Menurut Novianto, seluruh pesawat yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia telah memiliki kemampuan menggunakan biofuel sebagai bahan bakar. Oleh karena itu, pihaknya akan segera mempersiapkan pesawat untuk menjalani uji coba pengguanaan biofuel.

Dalam operasinya, Garuda Indonesia membutuhkan sekitar 1,8 miliar liter avtur per tahun untuk mengoperasikan berbagai jenis pesawat yang dimilikinya. Jumlah itu diprediksi akan bertambah menjadi 2 miliar liter pada tahun 2016 mendatang. 

Sementara Direktur Eeksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Fadhil Hasan menyambut gembira kebijakan pemerintah mewajibkan penggunaan biofuel khususnya CPO untuk bahan campuran avtur –bahan bakar pesawat terbang– di Indonesia tahun 2016 mendatang. Saat itu, diwajibkan ada campuran 10% biofuel ke avtur yang digunakan oleh pesawat terbang di Indonesia.

“Kita siap menyediakan CPO untuk kebutuhan campuran avtur tersebut. Apalagi secara teknik sangat dimungkinkan untuk menggunakan campuran avtur dengan bifuel tersebut. Selain menekan ketergantungan paa bahan bakar fosil yaitu avtur sekaligus menggairahkan industri CPO nasional,” kata Fadhil Hasan.

Menurutnya, produksi CPO nasional cukup tinggi bahkan sebagian sudah dijual ke pasar ekspor. Jika nanti ada kewajiban menggunakan campuran biofesul 10% dalam avtur yang digunakan di Indonesia akan sangat baik.  Kalau nanti sudah mandatori, maka tahun 2016 permintaan CPO untuk bahan bakar pesawat terbang makin besar, harap Fadhil.

Data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan peningkatan konsumsi avtur menandakan masyarakat Indonesia semakin sejahtera. “Saat Lebaran hampir semua bahan bakar mengalami peningkatan konsumsi kecuali solar. Avtur naik 7,2 persen dari rata-rata harian normal 10.619 Kilo Liter (KL) menjadi 11.536 KL,” jelas Menteri ESDM. (hlm/mdtj


Konsultan HRD

Related

Nusantara 8559610717176645980

Post a Comment

emo-but-icon

item