Polandia Ingin Investasi di Mentawai

Jakarta (Satu Nusantara)- Konselor Pertama, Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaaan Besar Polandia di Jakarta, Romuald Mo...

Tertawalah selagi Gratis
Jakarta (Satu Nusantara)- Konselor Pertama, Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaaan Besar Polandia di Jakarta, Romuald Morawski menilai Bupati Kepulauan Mentawai-Sumatera Barat Yudas Sabaggalet sangat aktif dalam upaya untuk meningkatkan perdagangan maupun investasi asing ke daerah yang dipimpinnya.

"Ini langkah positif dan suatu hal yang sangat penting bagi kemajuan perekonomian masyarakat Mentawai, ingin saya katakan, Bupati anda telah melakukan pekerjaannya dengan baik, dan buktinya saya sudah bisa datang kesini " kata Romuald Morawski pada pertemuan khusus bersama Bupati dan jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah  Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tuapejat, Senin (22/06/2015).

(kiri) Konselor Pertama Kedutaaan Besar Polandia (Romuald Morawski), bersama (kanan) Bupati Kepulauan Mentawai (Yudas Sabaggalet)
Dia menyebutkan tujuan kunjungan kerjanya ke Mentawai adalah untuk mendorong kerjasama antara Polandia dan Kepulauan Mentawai, khususnya di bidang kelautan dan perikanan, galangan kapal, infrastruktur jalan dan pelabuhan serta bandara, pertambangan, perlistrikan, energi terbarukan, pengelolaan air dan limbah, mesin pertanian dan pemrosesan serta pengemasan makanan, peralatan kesehatan, serta potensi kebudayaan dan pariwisata.

"Bupati Mentawai Bapak Yudas Sabaggalet telah melakukan kunjungan ke Jakarta, dan lawatan saya ini juga merupakan balasan atas kunjungan Bupati Oktober lalu, kita dapat bertemu langsung Bapak Yudas dan juga perwakilan dari BPMD, Kadin, IWAPI, serta dinas-dinas terkait, selain itu, kami juga akan berkunjung ke Dusun Buttui, Desa Madobag, dan Desa Matotonan, Siberut Selatan, serta Desa Peipei, Siberut Darat Daya, untuk bertemu dengan pemerintah lokal dan mencermati potensi pariwisata serta kehidupan masyarakat di sana," kata Ramuald

Menurut dia, tahun ini, Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaaan Besar Polandia di Jakarta telah berpartisipasi dalam berbagai pameran perdagangan yang diadakan di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Indo Water 2015 Expo & Forum pada 27-29 Mei di Jakarta Convention Center, dimana hadir pula beberapa perwakilan perusahaan Polandia yang bergerak di bidang teknologi hijau. Selain itu, dilakukan pula kunjungan kerja ke TPU Bantar Gebang, pertemuan dengan Kementerian Pekerjaan Umum RI serta dengan PD PAL Jaya.

Republik Polandia sebagai salah satu negara maju di Eropa Tengah, kata Romuald mulai berminat untuk meningkatkan perdagangan maupun investasi ke daerah-daerah di Indonesia yang dinilai  memiliki potensi besar dalam pengembangan investasi baik dibidang pariwisata, kelautan dan perikanan, seperti yang ada di Mentawai.

“Mentawai memiliki wisata yang bagus, saya janjikan untuk bantu pengembangan pada pariwisata ini, saya akan berusaha ajak para turis Poland yang biasa mengunjungi Bali juga untuk berkunjung ke Mentawai,” ujar Romuald

Sementara Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet dalam presentasinya memaparkan, Kepulauan Mentawai memiliki potensi besar di bidang pariwisata, dengan alam yang menyajikan 57 titik surfing, 27 titik snorkling, 32 titik diving, panorama pantai, wisata budaya dan wisata alam. Sementara di bidang kelautan dan perikanan, Mentawai memiliki luas perairan Keramba Jaring Apung (KJA) 13.889 hektare dan tutupan mangrove (kepiting bakau) seluas 24.619,43 hektare, yang dihuni oleh 25 jenis kepiting bakau. Dengan adanya kerjasama dengan pihak asing, seperti dari Polandia yang berminat terhadap proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan program poros maritim di Indonesia, tentu berdampak juga terhadap percepatan pembangunan di Mentawai.

"Dengan kunjungan Konsulat ini, kami berharap bisa melahirkan MoU dengan investor Polandia di berbagai bidang, sehingga potensi-potensi yang dimiliki Mentawai bisa dikelola dengan baik," harap Yudas

Dikatakan Yudas, Mentawai membutuhkan investor yang benar-benar mengerti pariwisata dan perikanan. Namun dia menolak investor yang bergelut di bidang kehutanan. Karna dikhawatirkan bisnis kayu bisa merusak ekosistem dan mengancam keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya empat jenis primata lokal yang saat ini tengah dilindungi oleh salah satu paru-paru dunia, Taman Nasional Siberut.

"Kalau investor pebisnis kayu  yang didatangkan kesini, niscaya Mentawai akan habis," ujarnya. Ramuald Morawski yang datang bersama istri dan cucunya mengatakan sama sekali tidak tertarik terhadap bidang kehutanan. Dia menawarkan kerjasama ekolog blue and green technologi.

"Kami menawarkan beberapa teknologi penghijauan, diantaranya meliputi saluran pembuangan, pengolahan limbah, pengelolaan sampah, pengelolaan air, desalinasi air laut menjadi air minum, stasiun filter berpindah, energi surya, energi angin dan energi geothermal," papar Morawski.

Terkait harapan Yudas, dia mengatakan akan mencarikan beberapa investor di negaranya yang benar-benar berminat, sehingga terjalin kerjasama antar kedua belah pihak.

"Bulan depan saya pulang ke Polandia dengan membawa data-data potensi alam Mentawai. Kemudian akan saya presentasikan kepada investor-investor di negara saya. Nanti pasti akan banyak investor yang tertarik berinvestasi di sini," terang kakek yang masih enerjik di usianya yang telah 73 tahun itu.

Untuk membuktikan keberadaan potensi alam itu, Morawski sengaja meluangkan waktunya selama sepekan penuh di Mentawai, dia akan mengikuti berbagai kegiatan masyarakat lokal di Desa Madobag dan Matotonan Kecamatan Siberut Selatan serta menyimak beberapa aktifitas harian komunitas suku ada adat Mentawai di dusun Buttui. (Dio)

Konsultan HRD

Related

Nusantara 3892073183143938718

Post a Comment

emo-but-icon

item