Panglima TNI : Pemuda Berperan Wujudkan Indonesia Sebagai Bangsa Pemenang
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/05/panglima-tni-pemuda-berperan-wujudkan.html
Jakarta
(satunusantara) “Pemuda Indonesia berperan strategis
wujudkan sebagai bangsa pemenang,” demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo kepada 4000 mahasiswa peserta Jambore HIPMI (Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia) Perguruan Tinggi se-ASEAN di Sekolah Tinggi Teknologi
(STT) Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 01, Terusan Buah Batu, Bandung, Jawa
Barat.
“Kekhawatiran terhadap
ancaman global mendatang yang akan dirasakan oleh penduduk dunia dan terutama
oleh bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa yang terletak di equator, yaitu
pergeseran dari perang energi saat ini menjadi perang yang dipicu oleh pangan,
air dan energi di waktu mendatang,” tambah Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI,
berangkat dari kenyataan bahwa signifikasi lonjakan jumlah penduduk dunia yang
saat ini sekitar 7 milyar dan diprediksi pada tahun 2045 saat Indonesia emas
akan capai kurang lebih 12,6 milyar yang berarti 4 kali populasi ideal bumi
(3-4 milyar). Tentu sangat memerlukan pangan, air dan energi. Saat ini saja sekitar 15 ribu bayi di dunia
meninggal setiap tahunnya karena kemiskinan, kelaparan dan gizi buruk.
“Sangat beralasan Indonesia
merupakan tempat sumber pangan dan air dunia dan menyimpan Sumber Daya Alam
(SDA) melimpah akan menjadi rebutan bangsa-bangsa asing. Kondisi inilah
menjadikan Indonesia sebagai lokasi perang di masa mendatang,” tegas Panglima
TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
juga mengatakan bahwa, perang itu sudah dimulai dan sudah berada di Indonesia
saat ini bahkan sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara
bahkan kehidupan keluarga, melalui perang Proxy wujudnya berupa penyalahgunaan
narkoba, tawuran mahasiswa, demo buruh dengan intimidasi, adu domba TNI-Polri,
pecah belah partai politik dan rekayasa sosial melalui media.
Dalam kesempatan tersebut,
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan, waspadalah bahwa perang
Proxy susah ditentukan mana kawan dan lawan, tetapi perlu disadari bahwa perang
itu dikendalikan oleh negara tertentu dengan memanfaatkan orang dalam
(Indonesia) untuk menghancurkan, melemahkan dan menguasai Indonesia.
“Untuk keluar dari
peperangan Proxy dan menjelma menjadi bangsa pemenang, modal dasarnya jadikan
Indonesia sesuai jatidirinya yaitu wujudkan sebagai negara agraris dan maritim,
menjunjung tinggi kearifan lokal serta melakukan revolusi mental dengan
mengamalkan Pancasila pada praktek kehidupan sehari-hari,” imbuh Panglima TNI.
Ditambahkan oleh Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo, solusi lainnya mahasiswa dengan derajat keilmuan paling
tinggi seharusnya dalam setiap langkah tindakan harus selalu menggunakan akal
pikiran dan hati nurani. Sebagai agen perubahan pemuda/mahasiswa selalu
berperan penting dalam mengisi sejarah bangsa Indonesia.
Turut hadir mendampingi
Panglima TNI pada ceramah yang mengambil tema “Wawasan Nusantara, Kebangsaan
dan Bela Negara Dalam Perspektif Penguatan Ekonomi Nasional” antara lain
Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington, Aster Panglima
TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar Hutagaul,
Pangdam III/Slw Mayjen TNI Hadi Prasojo, Pangkohanudnas Marsda TNI A. Muis,
Aster Kasad Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang
Sulaiman.puspen/linda.



