Panglima TNI : Tanpa Jalan Tak Mungkin Ada Kesejahteraan
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/panglima-tni-tanpa-jalan-tak-mungkin.html
Jakarta
(satunusantara) Saya yakin, karena ini kecintaaan Presiden.
Presiden menginginkan percepatan ekonomi dan Papua yang pertama adalah
kesejahteran. Oleh karena itu, tanpa jalan tak mungkin ada kesejahteraan. Saya
yakin setelah ekonomi merata, Papua akan aman dan Jayapura pun akan aman. Nanti
masyarakatnya akan sibuk sendiri, jadi tidak ada ideologi Papua Merdeka, yang
ada bagaimana keadilan dan kesejahteraan, karena tak mungkin kesejahteraan
tanpa infrastruktur.
Hal tersebut dikatakan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI
Mulyono, Asops Kasad Mayjen TNI Johny L. Tobing, Aster Panglima TNI Mayjen TNI
Wiyarto, S.Sos., Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Pangdam
XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Waasops Panglima TNI Laksma TNI
Harjo Susmoro, Danrem 174/Merauke Brigjen TNI Achmad Marzuki dan Dirziad
Brigjen TNI Irwan saat meninjau jalan Trans Papua di Distrik Mamugu, Kabupaten
Asmat, Papua.
Panglima TNI juga menyampaikan
bahwa, kurang lebih 11 kilo lagi jalan ini bisa dilalui. Dipastikan, bulan Juni
sudah kita tinggalkan karena pada bulan Agustus jalan ini akan dilalui oleh
Presiden dari Pelabuhan Mamugu. Di Pelabuhan Mamugu bisa 250 ton kapal,
kemudian bongkar muat disana, jadi bisa lewat tanpa hambatan sampai di Kenyam.
Kalau sudah selesai ini, maka bisa seperlimanya harga disana. Seperti kita
ketahui bahwa di Wamena harga semen satu sak bisa mencapai 1,2 juta, padahal
harga semen di Jawa sekitar 80 ribuan. Semoga dengan jalan ini bisa dilalui,
maka harga semen bisa sampai 250 ribu.
“Kita bekerja sambil
mengamankan diri, keamanan tanggung jawab Pangdam. Jadi tidak ada satu jengkal
tanah pun di Republik Indonesia ini tak aman. Saya katakan ke Presiden,
Presiden mau kemana pun di Republik ini, harus bisa, kalau simpul-simpul
ekonomi sudah ada di sekitar jalan ini, saya yakin masyarakat sendiri yang
mengamankan, karena masyarakat sendiri yang merasakan nikmatnya terbuka dari
isolasi ekonomi. Kenyam ini akan menjadi kota yang luar biasa”, tutur Panglima
TNI.
“Semoga semuanya bisa lancar
agar bulan Agustus Presiden bisa lewat sini, karena ini kepedulian Presiden
kepada Papua luar biasa, beberapa kali beliau kesini, besok Presiden akan
datang. Kita lihat bagaimana pesta sepak bola yang megah di Jayapura, makanya
saya undang para Kepala Suku untuk nonton bareng di Kodim, cuma memang agak
malam, agar di Jawa bisa nonton, jam 9 kick off,” pungkas Panglima TNI.
Seperti diketahui
berdasarkan instruksi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengerahkan jajarannya untuk membangun jalan dari Wamena menuju
Mamugu, Papua. Jalan sepanjang 278,6 Km tersebut mulai dikerjakan sejak Januari
2016. Data dari Kodam XVII/Cenderawasih, jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati
daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan ini melalui 40 sungai, sebanyak 32
sungai belum ada jembatan dan 8 lainnya mempunyai jembatan sementara dari kayu.
Selain pembangunan jalan, direncanakan akan turut dibangun dua dermaga di
Mamugu dan Batas Batu yang nantinya kapal bisa masuk sampai 300 ton ke Mamugu
dan di Batas Batu bisa masuk kapal sebesar 150 ton.
Desain konstruksi jalan yang
akan dibuka direncanakan lebar total adalah 11 meter, badan jalan 6 meter, bahu
jalan 3 meter dan drainase 2 meter.
Total kekuatan yang dikerahkan jajaran Zeni Angkatan Darat sejumlah 394 orang
personel dengan komposisi POP-1 yang terdiri dari Denzipur-12 mengerjakan ruas
jalan Wamena-Habema dan Habema-Mbua; POP-2 dari Yonzipur-18 mengerjakan ruas
jalan Mbua-Mugi dan Mugi-Paro dan POP-3 dari Yonzikon-14 mengerjakan ruas jalan
Paro-Kenyam dan Kenyam-Mamugu, dengan kekuatan tiap POP berjumlah 107 orang.
Alat berat yang dibutuhkan untuk pembukaan jalan berjumlah 78 unit dan
pengaspalan jalan berjumlah 60 unit.
Hingga akhir 2015 lalu dari
rencana awal jalan Trans Papua yang akan dibangun sepanjang 4.325 km saat ini
yang belum tersambung adalah 658 km, pada 2016 direncanakan dibuka sekitar 278
km dan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo pada 2018 seluruh ruas yang masih
terputus sudah tersambung dan bisa difungsikan sehingga selatan Papua lebih
hidup dan Tol Laut Lintas Selatan Indonesia dapat terwujud, karena saat ini
warga terutama yang bermukim di pedalaman Papua tak punya akses jalan dan hanya
mengandalkan transportasi angkutan udara yang tak semua kalangan bisa
menjangkaunya.puspen/linda.



