Energi Terbarukan, Thorium Lebih Hebat dari Uranium
 
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/energi-terbarukan-thorium-lebih-hebat.html
Jakarta (satunusantara) Dunia butuh energi terbarukan
terutama untuk pembangkit listrik. Selama ini masyarakat sibuk dengan urusan
pembangkit listrik nuklir yang menggunakan uranium, padahal ada mineral yang kekuatannya
lebih besar dari uranium dan aman bagi manusia.
Mineral itu adalah thorium, lebih aman dibanding uranium. Selama
ini belum ada satu pun negara yang memanfaatkan thorium, sebagai bahan utama
pembangkit listrik. Dari  sisi sifat
fisiknya jauh lebih bagus dari uranium. Titik leburnya lebih tinggi, tapi memang
lebih rumit pengolahannya namun lebih stabil sifatnya. Thorium bisa
dimanfaatkan dalam waktu lebih panjang.  
Kepala batan Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto mengatakan, ada
beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung thorium. Dan potensi
thorium di Indonesia lebih banyak dari uranium 70 ribu ton, thorium 3-4 kali
lipatnya 210-280 ribu ton. Itu kisaran, saat ini pihaknya belum mengkaji lebih
dalam lagi.
“Di daerah dimana ditemukan unsur tanah jarang,ada di pasir
monasit, biasanya ada di Vietnam, Semenanjung Malaysia, Bangka, Kalbar, Kalteng,
dan di Mamuju Sulbar”, pungkasnya pada media di Batan, Jakarta.
Menurutnya, selama ini belum ada yang menerapkan PLTT secara penuh.
Karena thorium tidak bisa berdiri sendiri tanpa uranium. Dia butuh uranium sebagai
inisiator, hal ini sudah diteliti dan masih diteliti banyak negara.
Tantangannya bagamana membuatnya siap menjadi bahan bakar.
Begitu pula dengan limbahnya lebih sedikit dan tidak beracun. Dan
tidak bisa dimanfaatkan sebagai senjata. lebih aman. Biayanya 6-8 sen per kWh. relatif
lebih murah dibanding batubara. Thorium sangat menjanjikan untuk masa depan. Indonesia
harus melakukan penelitiannya dan itu tugar Batan, cuma kendalanya ada di dana.
“Kita fokus mendata ada dimana saja thorium di Indonesia. Butuh 3
miliar per tahun untuk cari potensinya,  kemudian
untuk penelitian sampai jadi biayanya mungkin US$ 299 juta. Yang bisa kita
lakukan G to G, dan yang tertarik Rusia, pakai soft loan. Ada juga kementerian
yang tertarik ikut membiayai” tuturnya.
Selain itu pihak Batan masih melihat perkembangan teknologi
terkait thorium, dan menurut asumsi mereka tahun 2021 Batan bisa melakukan uji
coba.
Dalam road map Batan, yang pertama kita gunakan uranium, setelah
itu thorium. Thorium itu tidak bisa langsung dibakar. Dengan uranium 235, kemudian
thorium berubah jadi uranium 232, harus dijadikan uranium terlebih dahulu.
Limbahnya lebih sedikit dari uranium. Tapi memang punya radio
aktif. PLTN 1000 MW itu menghasilkan 300 m3 limbah radio aktif per tahun. 5%
usianya panjang. Limbah radio aktif ada usianya. Kalau thorium yang limbahnya
usianya panjang lebih rendah di bawah 300 m3 juga.linda.
 



 
 
 
 
 

