Energi Terbarukan, Thorium Lebih Hebat dari Uranium

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Dunia butuh energi terbarukan terutama untuk pembangkit listrik. Selama ini masyarakat sibuk dengan urusan pembangkit listrik nuklir yang menggunakan uranium, padahal ada mineral yang kekuatannya lebih besar dari uranium dan aman bagi manusia.

Mineral itu adalah thorium, lebih aman dibanding uranium. Selama ini belum ada satu pun negara yang memanfaatkan thorium, sebagai bahan utama pembangkit listrik. Dari  sisi sifat fisiknya jauh lebih bagus dari uranium. Titik leburnya lebih tinggi, tapi memang lebih rumit pengolahannya namun lebih stabil sifatnya.‎ Thorium bisa dimanfaatkan dalam waktu lebih panjang.  

Kepala batan Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto mengatakan, ada beberapa wilayah di Indonesia yang tanahnya mengandung thorium. Dan potensi thorium di Indonesia lebih banyak dari uranium 70 ribu ton, thorium 3-4 kali lipatnya 210-280 ribu ton. Itu kisaran, saat ini pihaknya belum mengkaji lebih dalam lagi.


“Di daerah dimana ditemukan unsur tanah jarang,ada di pasir monasit, biasanya ada di Vietnam, Semenanjung Malaysia, Bangka, Kalbar, Kalteng, dan di Mamuju Sulbar‎”, pungkasnya pada media di Batan, Jakarta.

Menurutnya, selama ini belum ada yang menerapkan PLTT secara penuh. Karena thorium tidak bisa berdiri sendiri tanpa uranium. Dia butuh uranium sebagai inisiator, hal ini sudah diteliti dan masih diteliti banyak negara. Tantangannya bagamana membuatnya siap menjadi bahan bakar.

Begitu pula dengan limbahnya lebih sedikit dan tidak beracun. Dan tidak bisa dimanfaatkan sebagai senjata. lebih aman. Biayanya 6-8 sen per kWh. relatif lebih murah dibanding batubara. ‎Thorium sangat menjanjikan untuk masa depan. Indonesia harus melakukan penelitiannya dan itu tugar Batan, cuma kendalanya ada di dana.

“Kita fokus mendata ada dimana saja thorium di Indonesia. Butuh 3 miliar per tahun untuk cari potensinya,  kemudian untuk penelitian sampai jadi biayanya mungkin US$ 299 juta. Yang bisa kita lakukan G to G, dan yang tertarik Rusia, pakai soft loan. Ada juga kementerian yang tertarik ikut membiayai” tuturnya.


Selain itu pihak Batan masih melihat perkembangan teknologi terkait thorium, dan menurut asumsi mereka tahun 2021 Batan bisa melakukan uji coba.

Dalam road map Batan, yang pertama kita gunakan uranium, setelah itu thorium. Thorium itu tidak bisa langsung dibakar. Dengan uranium 235, kemudian thorium berubah jadi uranium 232, harus dijadikan uranium terlebih dahulu.


Limbahnya lebih sedikit dari uranium. Tapi memang punya radio aktif. ‎PLTN 1000 MW itu menghasilkan 300 m3 limbah radio aktif per tahun. 5% usianya panjang. Limbah radio aktif ada usianya. Kalau thorium yang limbahnya usianya panjang lebih rendah di bawah 300 m3 juga.linda.

Konsultan HRD

Related

News 777478630963936746

Post a Comment

emo-but-icon

item