Puluhan Negara Ikuti Simposium Angkatan Laut Pasifik Barat
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/01/puluhan-negara-ikuti-simposium-angkatan.html
Jakarta (satunusantara) TNI Angkatan Laut
menyelenggarakan simposium berskala internasional bertajuk Western
Pacific Naval Symposium (WPNS) 2016 yang berarti Simposium
Angkatan Laut Pasifik Barat tahun 2016, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.
Simposium tahunan yang
telah dibuka secara resmi oleh Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops
Kasal) Laksamana Muda TNI Ari Soedewo, S.E., M.H. atas nama Kepala Staf
Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. ini diikuti
sedikitnya 27 negara sahabat, antara lain: Amerika Serikat, Australia, Brunei
Darussalam, China, Chile, Colombia, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Korea
Selatan, Kamboja, Kanada, Malaysia, Papua Nugini, Perancis, Peru, Rusia,
Selandia Baru, Singapura, Thailand, Tonga, Vietnam, Bangladesh, India, Mexico,
dan Pakistan.
Asops Kasal dalam
sambutannya mengatakan, dalam beberapa dekade yang lalu, tuntutan akan
pentingnya keamanan maritim meningkat secara signifikan. Hal ini ditandai
dengan timbulnya berbagai macam tantangan maritim di laut, sehingga mendorong
munculnya berbagai studi strategis untuk mengidentifikasi permasalahan serta
menemukan solusi yang terbaik. Para ahli dan praktisi telah menguraikan
definisi keamanan maritim itu terdiri dari tiga aspek, yaitu keamanan laut,
keselamatan laut dan lingkungan laut. Kemudian dari aspek-aspek ini kita dapat
menentukan ancaman maritim secara menyeluruh.
Untuk meningkatkan
keamanan maritim, lanjutnya, strategi yang umumnya dilakukan oleh negara-negara
kawasan adalah meningkatkan kemitraaan untuk mengatasi setiap permasalahan
secara bersama-sama. Semua negara menyadari realita bahwa tantangan-tantangan
tersebut tidak dapat dipecahkan sendiri. Oleh karena itu, pada tahun 1987 yang
lalu, para pendahulu kita secara bersama-sama telah meletakkan gagasan mendasar
tentang kemitraan maritim dikawasan ini yang dinamakan western
pacific naval symposium. Dan pada tahun ini, TNI AL sebagai tuan rumah
penyelenggaraan WPNS yang ke-15 mengambil tema “maritime partnership for
stability in the western pacific region”.
Asops Kasal meyakini
bahwa WPNS ini merupakan salah satu forum terpenting untuk mengimplementasikan
kemitraan maritim di kawasan. Untuk mendukung kemitraan ini, kita perlu
membangun fondasi yang kuat, yaitu kepercayaan, baik kepercayaan antar negara,
maupun antar Angkatan Laut.
“Kunci untuk membangun
sebuah kepercayaan pada dasarnya terletak pada manusianya itu sendiri, termasuk
kita yang hadir di sini. Saya yakin bahwa kita semua memiliki komitmen yang
kuat untuk meraih kepercayaan dan bekerja sama untuk kepentingan bersama secara
damai dan saling menguntungkan,” lanjut Asops Kasal.
Pati berbintang dua ini
mengajak semua peserta untuk secara aktif berbagi gagasan dan
pengalamannya pada diskusi yang sangat bermanfaat ini.
“Apa yang anda sepakati
dalam workshop ini akan dibawa ke simposium untuk disetujui
para Pemimpin Angkatan Laut. Saya berharap persetujuan tersebut dapat
ditransformasikan secara konsisten menjadi implementasi aktual di laut,” harap
Asops Kasal.
Simposium berskala
internasional ini diselenggarakan untuk meningkatkan dan menjaga keamanan di
wilayah Perairan Pacific Barat, mempersiapkan materi diskusi WPNS ke-15 yang
akan berlangsung di Kota Padang, Sumatra Barat, pada April mendatang serta
mendengar laporan kesiapan Negara Chile sebagai tuan rumah WPNS Workshoppada
tahun 2017.
Turut hadir pada acara
tersebut antara lain: Kepala Staf Armada RI Kawasan Barat Laksma
TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc, D.E.S.D., Komandan Gugus Keamanan Laut Armada
RI Kawasan Barat Laksma TNI Muhammad Ali, Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo, para
Ketua Delegasi, peserta, peninjau, dan pemohon peninjau WPNS Workshop 2016,
serta undangan lainnya.puspen/linda





